Prestasi Atlet Harus Ditunjang Anggaran Ideal

15-06-2016 / KOMISI X

Komisi X DPR tidak menyetujui dipangkasnya anggaran Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) sebesar Rp 167,5 miliar pada RAPBN-P 2016. Ketua X DPR Teuku Riefky Harsya (F-PD) meminta agar kepanitiaan Asian Games 2018 segera mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk meminta anggaran tambahan kepada Kementerian Keuangan.

 

Riefky juga menegaskan, seharusnya Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) memiliki kekuatan untuk melakukan lobi terhadap Kementerian Keuangan. Hal itu diperlukan agar tidak ada pemotongan anggaran untuk menunjang prestasi atlet menuju sukses prestasi di Asian Games 2018. 

 

“Bagaimanapun juga, prestasi atlet harus ditunjang dengan anggaran yang ideal. Menpora juga harus miliki kekuatan untuk melobi, agar anggaran tidak dipotong,” tegas politisi asal dapil Aceh itu, usai Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komite Olahraga Indonesia (KOI), Inasgoc, Deputi IV Bidang Prestasi Kemenpora dan Satlak Prima di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (14/6/2016).

 

Hal senada diungkapkan Anggota Komisi X Yayuk Basuki (F-PAN). Politisi asal dapil Jawa Tengah ini mendorong Kemenpora untuk memperjuangkan agar tidak terjadi pemotongan anggaran.

 

“Memang keputusan adanya pemotongan anggaran Satlak Prima itu kan masih baru usulan. Makanya, kita minta Menpora berani memperjuangkan di Kementerian Keuangan agar tidak ada pemotongan anggaran Satlak Prima tersebut,” tegas Yayuk.

 

Penolakan pemotongan anggaran juga ditegaskan oleh Anggota Komisi X DPR Junico B.P Siahaan (F-PDI Perjuangan). Politisi asal dapil Jawa Barat ini menilai, jika ada pemotongan anggaran, hal itu tidak menunjukkan keseriusan Pemerintah dalam persiapan Asian Games.

 

Ketua Satlak Prima Achmad Soetjipto mengatakan idealnya anggaran untuk membangun kompetensi dan kapasitas bagi para atlet sebesar Rp 1,2 triliun. Dengan anggaran cuma Rp 500 miliar, Indonesia hanya menang atas Timor Leste dan Filipina.

 

Soetjipto mengatakan, negara Asia Tenggara lain mengalokasikan anggaran yang amat besar. Thailand mengalokasikan dana Rp 1,7 triliun, Singapura Rp 1,8 triliun, Malaysia Rp 1,9 triliun, dan Vietnam Rp 1,04 triliun. Soetjipto menuturkan, dari anggaran awal Rp 500 miliar, telah terpakai Rp 60 miliar untuk Paragames, lalu terkena potongan Rp 167 miliar, dan sudah terpakai sampai saat ini sebesar Rp 60 miliar. (sf) Foto: Azka/od

BERITA TERKAIT
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...